JAKARTA. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) rasio kepatuhan formal wajib pajak dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh), per 31 Maret 2023 sebesar 61,80%.
Rasio kepatuhan pajak formal tahun ini masih lebih rendah dari target yang dipatok DJP, yaitu sebesar 83% atau sebanyak 16,1 juta SPT.
Perlu diketahui, angka rasio tahun 2023 ini masih bersifat sementara, karena pelaporan SPT Tahunan masih bisa dilakukan hingga akhir tahun.
Adapun jumlah SPT Tahunan PPh yang telah dilaporkan mencapai 12,02 SPT yang terdiri dari 11,68 juta SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP) atau naik 2,88% dari periode yang sama tahun 2022.
Kemudian 333.710 SPT Tahunan PPh lainnya disampaikan oleh WP Badan, atau naik 12,76% dibanding periode sama tahun 2022.
Baca Juga: Tak Setuju Penetapan Kurang Bayar, Wajib Pajak Bisa Ajukan Keberatan
DJP menyebut SPT Tahunan PPh hingga 31 Maret 2023 itu dominan disampaikan secara elektronik. Dengan rincian, untuk SPT Tahunan PPh WP OP yang disampaikan secara elektronik berjumlah dan yang disampaikan secara manual sebanyak 307.000 SPT.
Sedangkan untuk SPT Tahunan PPh badan yang disampaikan secara elektronik berjumlah 285.310 WP dan yang disampaikan secara manual sebanyak 48.400 SPT.
Karena masih rendahnya rasio kepatuhan pajak formal ini, DJP mengimbau kepada WP untuk segera melaporkan SPT Tahunan PPh. Bagi WP OP batas waktu penyampaian SPT Tahunan memang sudah berakhir.
Namun demikian WP OP masih tetap bisa menyampaikan dengan konsekuensi terkena denda administrasi. Sementara bagi WP Badan, batas waktu penyampaian SPT tahunan PPh akan berakhir pada 30 April 2023. (ASP)
