Pemerintah Indonesia Optimistis Ekonomi Tumbuh 5,5% Tahun 2022
Monday, 16 August 2021
Pemerintah Indonesia optimistis pertumbuhan ekonomi akan menembus kisaran 5,0% hingga 5,5% pada tahun 2022, meskipun kondisi pandemi Covid-19 diprediksi masih akan sangat dinamis.
Optimistimisme tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika menyampaikan pidato RUU APBN 2022 dihadapan DPR, Senin (16/8/2021), yang disiarkan secara langsung melalui akun Youtube Sekretariat Presiden.
Dalam pidatonya, Jokowi berjanji pemerintah akan berusaha maksimal mencapai target pertumbuhan ekonomi di batas atas, yaitu 5,5%. Laju ekonomi 7,07% di kuartal II 2021 menjadi pelecut optimisme pemerintah, meskipun target pertumbuhan ekonomi tahun ini dikoreksi turun dari 5% di APBN 2021 menjadi hanya 3,9%.
Menurutnya, tingkat pertumbuhan ekonomi 2022 menggambarkan proyeksi pemulihan yang cukup kuat, didukung oleh pertumbuhan investasi dan ekspor sebagai dampak pelaksanaan reformasi struktural.
"Namun, kewaspadaan tetap diperlukan mengingat ketidakpastian global dan domestik dapat menyumbang risiko bagi pertumbuhan ekonomi ke depan," tuturnya.
APBN 2021 | Outlook 2021 | RAPBN 2022 | |
Pertumbuhan Ekonomi (%) | 6,0 | 3,9 | 5,5 |
Inflasi (%) | 3,0 | 2,0 | 3,0 |
Kurs (Rp/US$) | 14.600 | 14.400 | 14.300 |
Suku Bunga SBN 10 Tahun (%) | 7,2 | 6,74 | 6,82 |
Harga Minyak (US$/barel)) | 45 | 63 | 63 |
Lifting Minyak (ribu barel/hari) | 705 | 680 | 703 |
Lifting gas (setara ribu barel minyak/hari) | 1.007 | 987 | 1.036 |
Target ekonomi makro lain yang juga diusulkan pemerintah ke parlemen dalam RUU APBN 2022 adalah laju inflasi, yang diyakini stabil di kisaran 3%.
Sementara itu, asumsi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS dipatok sebesar Rp14.350 atau lebih rendah dari target APBN 2021 yang sebesar Rp14.600.
Sedangkan suku bunga Surat Utang Negara (SUN) 10 tahun diperkirakan terjaga di kisaran 6,82%. Indikator ini dianggap mencerminkan fundamental ekonomi Indonesia dalam merespons pengaruh dinamika keuangan global.
Dari sektor pertambangan, pemerintah meramalkan harga minyak mentah Indonesia (ICP) akan menembus level US$63 per barel pada tahun depan, meningkat dari asumsi US$45 per barel di APBN 2021.
Sementara dari sisi produksi, lifting minyak bumi akan diupayakan mencapai 703 ribu barel per hari (bph), meningkat dibandingkan dengan outlook tahun ini 680 ribu bph.
Demikian pula dengan produksi gas bumi, pemerintah akan mendorong kenaikan lifting hingga menembus level 1,036 juta barel setara minyak per hari dari prediksi tahun ini 987 ribu barel setara minyak per hari. (AGS)