News

Sembilan Negara Resmi Alami Resesi

Tuesday, 04 August 2020

Sembilan Negara Resmi Alami Resesi

Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang belum juga usai, terus memberikan tekanan berat terhadap ekonomi dunia. Pertumbuhan ekonomi sejumlah negara pun melambat hingga mendekati nol. Bahkan, beberapa negara akhirnya jatuh ke jurang resesi.

Dikutip dari cnbcindonesia.com, suatu negara dikatakan mengalami resesi jika Produk Domestic Bruto (PDB) mengalami kontraksi atau minus dalam dua kuartal beruntun secara tahunan atau year-on-year (YoY). Sementara jika PDB minus dua kuartal berurutan secara kuartalan atau quarter-on-quarter (QoQ) disebut sebagai resesi teknikal.

Pada masa pandemi ini, resesi rentan terjadi di banyak negara. Dari sejumlah negara yang sudah terkonfirmasi mengalami resesi, diantaranya justru negara-negara maju. Berikut daftarnya.

Singapura

Dari negara tetangga terdekat, Singapura tercatat resmi mengalami resesi setelah pertumbuhan ekonominya di kuartal II 2020 berkontraksi atau minus 41,2%. Sementara secara tahunan, PDB anjlok 12,6%. Ini menjadi resesi terburuk bagi negeri Singa tersebut sejak merdeka pada tahun 1965. Pengalaman sukses Singapura di masa lalu dalam mengatasi krisis keuangan global, tidak mampu membuat negara tersebut terhindar dari resesi.

Hong Kong

Sebagai dampak dari kondisi politik dalam negeri yang sempat memanas ditambah dengan kehadiran pandemi, Hong Kong mencatatkan pertumbuhan ekonomi negatif di tiga kuartal berturut-turut. Pada kuartal III-2019 pertumbuhan ekonomi Hong Kong telah minus 2,8%. Kemudian, pada kuartal berikutnya di tahun yang sama juga tercatat tumbuh minus 2,9%. Di kuartal pertama tahun ini, laju ekonomi Hong Kong kian parah dengan pertumbuhan negatif 8,9% (yoy).

Korea Selatan

Salah satu negara maju lainnya di benua Asia yang juga terperosok ke jurang resesi adalah Korea Selatan.  Dikutip dari cnbcindonesia.com, akibat merosotnya ekspor sebagai dampak dari pandemi, pertumbuhan ekonomi Korea Selatan di kuartal II tercatat minus 3,3%. Pada basis yang sama di kuartal I sebelumnya, ekonomi -1,3%. Sebagai informasi, ekspor Korea Selatan berkontribusi hampir 40 persen dari total keseluruhan ekonomi negara tersebut.

Jepang

Jepang termasuk salah satu negara yang pertama kali mengalami resesi akibat pandemi Covid-19. Pada kuartal ke empat tahun lalu, ekonomi Jepang sudah terkontraksi sebesar 7,1% secara YoY. Kontraksi ini terjadi karena penurunan tingkat konsumsi masyarakat setelah pemerintah meningkatkan Pajak Penambahan Nilai (PPN) dari 8% menjadi 10%. Kemudian pada kuartal pertama 2020, perekonomian Jepang kembali terkontraksi sebesar 2,2% secara YoY. Negara matahari terbit ini terakhir kali terkena resesi pada 2015 silam.

Uni Eropa

Bergeser ke benua Eropa, yang terbaru, Uni Eropa telah resmi mengalami resesi. Dikutip dari cnnindonesia.com, ekonomi Uni Eropa tercatat minus 11,9% pada kuartal kedua. Sementara pada kuartal I tahun ini, telah minus 3,2%. Beberapa negara Uni Eropa yang sudah masuk jurang resesi antara lain:

Jerman

Pemerintah Jerman mengonfirmasi ekonomi negaranya mengalami resesi. Negara ini kembali mencatat kontraksi pada ekonominya di kuartal II 2020 yakni minus 10,1%. Sebelumnya di kuartal I 2020, ekonomi Jerman telah mengalami minus 2,3 %. Di basis tahunan (YoY) ekonomi Jerman, juga negatif 11,7%. Penurunan ekonomi ini merupakan yang paling tajam sejak 1970.

Prancis

Pandemi juga menghantam keras ekonomi Prancis. Tercatat pada kuartal kedua tahun ini, ekonomi negara tersebut minus 13,8%. Sementara pada kuartal pertama 2020, ekonomi Prancis terkontraksi 5,3%. Prancis memasuki fase resesi teknis setelah pada kuartal akhir 2019 mencatat kontraksi sebesar 0,1 persen. Kontraksi terjadi karena konsumsi, investasi, dan perdagangan turun tajam akibat diberlakukannya pembatasan wilayah atau lockdown untuk menahan penularan virus corona.

Spanyol

Selain Prancis, ekonomi Spanyol juga turun cukup dalam. PDB Spanyol pada kuartal kedua tahun ini tercatat berkontraksi 18,2%, sementara di kuartal sebelumnya minus 5,2%. Secara tahunan, PDB Negeri Matador berkontraksi 22,1% YoY pada periode April-Juni. Sementara pada periode Januari-Maret PBD minus 4,1% YoY. Resesi Spanyol saat ini merupakan yang terdalam sepanjang sejarah.

Italia

Negara tetangga Spanyol yakni Italia juga tidak luput dari resesi. Negara dengan nilai perekonomian terbesar di Uni Eropa ini mengalami kontraksi 12,4% QtQ, di kuartal II-2020. Negara tersebut bahkan sudah mengalami kontraksi dalam tiga kuartal beruntun, yakni sejak kuartal IV-2019. Sedangkan secara tahunan, PDB Italia di kuartal II-2020 minus 17,3%, dan di kuartal sebelumnya -5,5% YoY.

Amerika Serikat (AS)

Menuju benua Amerika, negara adidaya tersebut pun takluk pada resesi. Sebagai negara dengan kasus positif tertinggi di dunia, pandemi Covid-19 cukup memukul perekonomian Amerika. Dikutip dari cnnindonesia.com, negara tersebut dinyatakan resesi setelah ekonominya di kuartal II-2020 terkontraksi 32,9% dan sebelumnya di kuartal I-2020 tercatat minus 5%. Kondisi ini menempatkan AS ke ekonomi terburuk sejak 1947. Penurunan ekonomi ini disebabkan oleh konsumsi rumah tangga yang turun sebanyak 34,6 persen secara tahunan. Padahal, konsumsi merupakan kontributor utama ekonomi AS selama ini. (Ken) 




Global Recognition
Global Recognition | Word Tax     Global Recognition | Word TP
Contact Us

Jakarta
MUC Building
Jl. TB Simatupang 15
Jakarta Selatan 12530

+6221-788-37-111 (Hunting)

+6221-788-37-666 (Fax)

Surabaya
Graha Pena 15th floor
Jl. Ahmad Yani 88
Surabaya 60231

 

Subscribe

For more updates and information, drop us an email or phone number.



© 2020. PT Multi Utama Consultindo. All Rights Reserved.