JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan realisasi penerimaan pajak hingga akhir tahun 2024 hanya 96,6% dari target yang dipatok pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.
Hal itu disampaikan Sri Mulyani ketika menghadiri Rapat Kerja bersama dengan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat, pada Senin (8/7).
Mengutip kompas.com, outlook penerimaan pajak hingga akhir tahun hanya akan mencapai Rp 1.921,9 triliun. Sementara dalam APBN 2024, target penerimaan pajak ditetapkan sebesar Rp 1.988,88 triliun.
Artinya, capaian penerimaan pajak menurut outlook pemerintah akan mengalami shortfall, setelah selama tiga tahun terakhir selalu mencapai target yang tertuang di dalam APBN.
Namun demikian, jika dibandingkan dengan realisasi penerimaan pajak di tahun 2023, outlook penerimaan pajak tahun 2024 masih tumbuh 2,9%. Sebagai gambaran, realisasi penerimaan pajak sepanjang tahun lalu sebesar Rp 1.867,9 triliun.
Tanda-tanda shortfall penerimaan pajak tergambar dari kinerja penerimaan pajak dalam enam bulan pertama. Sepanjang Januari-Juni 2024 realisasi penerimaan pajak tercatat mengalami kontraksi 7% dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun lalu.
Adapun nilai nominal realisasi penerimaan pajak hingga Semester pertama 2024 sebesar Rp 893,8 triliun atau 44,9% dari target yang ditetapkan di dalam APBN 2024.
Menurut pemerintah, penurunan penerimaan pajak disebabkan oleh penurunan harga komoditas yang berdampak pada kontraksi penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) badan. (ASP)
