JAKARTA. Bank Indonesia akhirnya menalakkan suku bunga acuan yang menggunakan BI 7-Day Reverse Repo rate (BI7DDR) sebesar 25 basis points (bps) menjadi 6,00% dari sebelumnya 5,75%.
Ini merupakan kali pertama BI menaikkan suku bunga acuan di tahun ini atau tepatnya dalam 10 bulan terakhir. Terakhir kali otoritas moneter menaikkan BI7DDR yaitu pada bulan Januari dari 5,50% menjadi 5,75%.
Dalam keterangan tertulisnya BI menyebut alasan menaikkan BI7DDR tersebut untuk menstabilkan nilai tukar rupiah serta sebagai langkah mitigasi atas dampak inflasi barang impor yang kemungkinan terjadi ke depan.
BI berharap laju inflasi tetap terkendali di level 4%-5% pada tahun 2023 dan 1,5%-3,5% di tahun 2024.
Adapun keputusan itu diambil seterlah BI mengadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 18-19 Oktober 2023.
Selain menaikkan suku bunga acuan, dalam RDG tersebut BI juga memutuskan untuk menaikkan suku bunga Deposit Facility dari 5% menjadi 5,25% serta suku bunga Lending facility sebesar 25 bps menjadi 6,75%.
Selain dengan kebijakan ini, BI juga akan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah melalui sejumlah kebijakan seperti intervensi pasar valuta asing, baik yang berlangsung di pasar spot, Domestic Non-deliverable Formward (DNDF) serta pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder. (ASP)
