Kejar Penghindaran pajak, Pemerintah Italia Gunakan Kecerdasan Buatan
Tuesday, 01 November 2022
JAKARTA. Pemerintah Italia semakin gencar mengembangkan penggunaan kecerdasan buatan atau articial intellegence (AI), guna mengejar penghindaran pajak.
Kecerdasan yang tengah dikembangkan di negeri Piza itu bernama Algoritma VeRa yang mampu membandingkan nilai pendapatan, rekening dan pembayaran elektronik dengan pengajuan pajak.
Mengutip Bloomberg, Algoritma VeRa juga bisa mengidentifikasi pembayar pajak berdasarkan tingkat risiko kepatuhannya dalam membayar pajak. Setelah itu, setiap pembayar pajak yang masuk kategori risiko tinggi akan diminta untuk menjelaskan setiap data yang dikumpulkan otoritas pajak Italia.
Hingga saat ini, otoritas pajak di Italia telah mengidentifikasi 1 juta kasus berisiko tinggi dan berhasil mencegah penipuan pajak dengan nilai di atas 6,8 miliar Euro atau setara dengan US$ 6,85 miliar.
Meski demikian, Italia tercatat telah kehilangan lebih dari 99 miliar Euro setahun karena penghindaran pajak, dengan 30 miliar Euro di antaranya berasal dari pembayaran Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Bahkan, selama pandemi karena melonggarnya upaya penegakan hukum jumlah pajak yang tidak tertagih di Italia mencapai 1,1 triliun Euro.
Baca Juga: Society 5.0, Badai Disrupsi, dan Dilema Pajak Robot
Terbentur Kebijakan Privasi
Namun upaya pemerintah Italia dalam menggunakan AI terkendala oleh beberapa faktor. Di antaranya kebijakan perlindungan data yang memperbolehkan penggunaan data pribadi atas izin pemiliknya.
Sehingga, setiap data yang dikumpulkan oleh Algoritma VeRa harus anonim dan proses input tidak boleh diskriminatif.
Tantangan lainnya yang dihadapi otoritas pajak di Italia dalam mengejar penerimaan adalah tingginya ekonomi tunai dan budaya impunitas yang mendorong krisis ekonomi.
Serta tingginya tingkat kejahatan terorganisir, korupsi membuat masyarakat menganggap pelayanan publik yang diterima tidak sepadan dengan jumlah pajak yang dibayar.
Selain Italia beberapa negara yang sudah menggunakan AI di bidang perpajakan adalah Prancis dan India. India menggunakan AI untuk menilai risiko pembayar pajak dan administrasi pajak.
Sementara Perancis, kecerdasan buatan dipakai untuk membuat citra satelit dan mendeteksi 20.000 kolam renang yang tidak dideklarasikan serta mengumpulkan 10 juta Euro dalam pajak yang tidak diumumkan. (ASP)