Resesi Global, IMF Pangkas Proyeksi Outlook Ekonomi Indonesia
Wednesday, 12 October 2022
JAKARTA. Internasional Monetary Fund (UMF) menambah daftar lembaga internasional yang memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023.
Mengutip Kontan.co.id, lembaga dana moneter internasional itu memangkas outlook pertumbuhan ekonomi Indonesia 2023 dari sebelumnya 5,2% menjadi hanya 5%.
Sebelumnya, Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) juga memangkas proyeksi ekonomi Indonesia tahun 2023 menjadi 4,8% dari sebelumnya 5%. Sementara pemerintah di dalam Anggaran pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 mematok target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3%.
Di dalam laporannya yang berjudul World Economic Outlook (WEO) Countering the Cost of Living Crisis edisi Oktober tersebut, IMF juga menyebut secara umum perekonomian global akan mengalami gejolak.
Ancaman Resesi
Mengutip Bisnis Indonesia edisi Rabu (12/10), baik IMF dan bank Dunia telah mengingatkan semua negara atas ancaman resesi secara global atau melambatnya pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) selama dua kuartal berturut-turut.
Kondisi itu bisa terjadi karena krisis energi dan lonjakan inflasi di berbagai negara. Sehingga akan mendorong Bank sentral mengetatkan kebijakannya moneternya, dengan menaikkan suku bunga acuan.
Menurut catatan IMF, sekitar sepertiga dari negara di dunia akan mengalami kontraksi setidaknya dua kuartal berturut-turut pada tahun ini dan tahun depan. IMF juga menaksir negara-negara di dunia akan kehilangan pendapatannya sebesar US$ 4 triliun hingga tahun 2026 akibat resesi tersebut.
Khusus negara-negara berkembang, diperkirakan akan mengalami kekurangan dana senilai US$9 miliar dalam cakupan neraca pembayarannya.
Untuk itu, IMF mengingatkan negara-negara untuk memastikan kebijakan fiskal yang dikeluarkan tepat sasaran dan tidak memicu inflasi lebih tinggi. Di samping itu, negara-negara maju juga diminta untuk membantu negara-negara berkembang yang terdampak resesi tersebut. (ASP)