Sri Mulyani Prediksi Serapan Pajak Komoditas 2023 Susut
Wednesday, 10 August 2022
JAKARTA. Penerimaan pajak dari sektor komoditas pada tahun 2023 diprediksi akan turun dibandingkan tahun 2022. Hal ini dikarenakan commodity boom, yang ditandai naiknya harga komoditas tidak akan terulang di tahun depan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, penerimaan pajak dari komoditas tahun depan diperkirakan hanya Rp 279 triliun saja.
Padahal, selama ini komoditas dinilai menjadi faktor pendorong penerimaan pajak dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
Mengutip CNNIndonesia.com, turunnya kontribusi penerimaan pajak dari komoditas akan mempengaruhi penerimaan negara secara keseluruhan di tahun depan.
Baca Juga: Harga Komoditas dan Pemulihan Ekonomi Kunci Capaian Pajak 2021
Komoditas yang memiliki kontribusi paling tinggi terhadap penerimaan di antaranya minyak mentah dunia, yang harganya sudah menembus level US$ 100 per barel di tahun ini.
Sementara tahun depan pemerintah memperkirakan harga minyak mentah dunia hanya akan berada di level US$ 90 per barel saja.
Komoditas lain yang memiliki kontribusi cukup besar lainnya adalah Batubara. Harga Batubara tahun ini sempat menembus US$ 244 per ton, namun tahun depan diprediksi hanya US$ 200 per ton saja.
Harga komoditas Crude Palm Oil (CPO) atau minyak kelapa sawit mentah tahun mampu menembus harga US$ 1.350 per ton. Namun tahun depan diprediksi turun ke level US$ 1.000 per ton. (ASP)