Penerimaan Pajak per Februari Alami Kontraksi 3,9%
Wednesday, 20 March 2024
JAKARTA. Realisasi penerimaan pajak hingga akhir Februari 2024 mengalami kontraksi sebesar 3,9% atau hanya tercatat sebesar Rp 269,02 triliun.
Mengutip Kontan.co.id, realisasi tersebut setara dengan 13,53% target penerimaan pajak yang dipatok di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2024.
Hal itu disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam paparannya ketika menghadiri Rapat Bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Selasa (19/3).
Meskipun demikian, Sri Mulyani menyebut penerimaan pajak hingga Februari secara bruto masih mencatatkan capaian positif. "Kita masih punya harapan bahwa ekonomi kita berdegup baik dan stabil dan relatif positif dan ini berkontribusi pada penerimaan pajak," ujar Sri Mulyani.
Lebih jauh, secara rinci penerimaan pajak di sepanjang Januari-Februari 2024 terdiri dari, pajak penghasilan (PPh) non migas sebesar Rp 147,26 triliun, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar Rp 108,48 triliun, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Pajak Lainnya Rp 2,02 triliun serta PPh Migas Rp 11,25 triliun.
Sementara itu, secara keseluruhan pendapatan negara hingga akhir Februari 2024 tercatat sebesar Rp 493,2 triliun 17,6% dari target APBN 2024.
Di sisi lain, realisasi belanja negara hingga akhir Februari 2024 tercatat sebesar Rp 470,3 triliun. Dengan demikian, maka APBN 2024 per akhir Februari mencatatkan surplus sebesar Rp 122,9 triliun. (ASP)