IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Jadi 5%
Friday, 14 April 2023
JAKARTA. Lembaga Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) menaikkan outlook atau proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 menjadi 5% dan 5,1% pada tahun 2024.
Mengutip Katadata.co.id, hal itu sebagaimana tertuang di dalam Laporan World Economic Outlook (WEO) IMF edisi April 2023 yang ternyata lebih tinggi dari outlook yang dikeluarkan sebelumnya pada Januari 2023 yaitu sebesar 4,8%.
Meski demikian, proyeksi IMF terbaru itu masih lebih rendah dari realisasi pertumbuhan ekonomi tahun 2022 yang sebesar 5,3%.
Sementara merujuk Kontan.co.id, alasan IMF mendongkrak proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia karena ditopang oleh kegiatan perdagangan yang lebih baik.
Pasalnya, terjadi pembukaan ekonomi di China yang merupakan mitra dagang utama Indonesia serta negara-negara lainnya.
Pembukaan ekonomi China ini menjadi angin segar ketika negara-negara besar lain seperti Amerika Serikat dan Eropa akan menghadapi pelambatan ekonomi pada tahun ini.
Meski demikian, IMF mencatat permintaan domestik Indonesia akan melemah. Hanya saja, dengan adanya prospek kenaikan perdagangan internasional akan menutupinya.
Lebih lanjut IMF juga menilai pencapaian ekonomi Indonesia sangat baik pada tahun 2022 yang ditopang oleh permintaan dalam negeri yang tinggi, maupun permintaan eksternal serta kenaikan harga komoditas.
Respons Pemerintah
Sementara pemerintah, naiknya proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut, selaras dengan kondisi ekonomi saat ini yang ditunjukkan dengan Purchasing Managers Indeks (PMI) Manufaktur Indonesia.
Hingga bulan Maret 2023, PMI Manufaktur Indonesia berada di level ekspansif selama 19 bulan berturut-turut. Kondisi ini kontras dengan PMI Manufaktur global yang masih berada di level kontraktif.
Selain itu, indeks penjualan ritel dan keyakinan konsumen Indonesia juga masih tinggi menandakan tingkat konsumsi Indonesia terjaga baik. Sementara inflasi Indonesia masih relatif moderat di tingkat 5,0% year on year.
Tidak hanya itu, neraca perdagangan Indonesia juga alami surplus dalam 35 bulan berturut-turut. (ASP)