News

Corona Melonjak, Lembaga Internasional Kompak Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Thursday, 29 July 2021

Corona Melonjak, Lembaga Internasional Kompak Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

JAKARTA. Sejumlah lembaga internasional memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indnesia tahun 2021. Beberapa lembaga tersebut diantaranya, Asian Development Bank (ADB), International Monetary Fund (IMF), serta lembaga pemeringkat surat utang Standard and Poor's (S&P).

Mengutip kontan.co.id, ADB memperkarakan ekonomi indonesia yang diukur menggunakan nilai Produk Domestik Bruto (PDB) akan tumbuh sebesar 4,1%, lebih rendah dari proyeksi mereka sebelumnya yaitu 4,5%.

Sementara Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,4% dari sebelumnya 5%. Kemudian S&P memperkirakan memasang proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 3,4% turun dari proyeksi sebelumnya 4,4%.

Alasan penurunan proyeksi tersebut adalah lonjakan kasus harian Covid-19 di Indonesia, sehingga akan memperberat laju perekonomian.

Apalagi, pemerintah Indonesia telah memeprpanjang pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat yang diantaranya berimbas pada sejumlah sektor industri.

Pemeritah Pesimis 

Perkiraan berbagai lembaga tersebut sejalan dengan proyeksi pemerintah. Mengutip Bisnis Indonesia edisi Kamis (29/7) Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III tahun 2021 akan melambat, setelah dalam beberapa kuartal sebelumnya menunjukan perbaikan.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) sejak kuartal II 2020 hingga kuartal I 2021 pertumbuhan ekonomi Indonesia tahunan selalu bergerak, secara berturut-turut sebesar -5,32%, -3,49%, -2,19% dan -0,74%.

Dengan perpanjangan program PPKM darurat, pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II akan turun ke level -4% dan sepanjang semester I 2021 akan berada di level 3,1%-3,3%. 

Sementara itu, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini berada dalam rentang 4,1%-5,1% dengan titik tengah 4,6%. Otoritas moneter itu masih mengkaji dampak perpanjangan PPKM darurat terhadap pergerakan mobilitas dan pengaruhnya serta pertumbuhan ekonomi. (asp)




Global Recognition
Global Recognition | Word Tax     Global Recognition | Word TP
Contact Us

Jakarta
MUC Building
Jl. TB Simatupang 15
Jakarta Selatan 12530

+6221-788-37-111 (Hunting)

+6221-788-37-666 (Fax)

Surabaya
Graha Pena 15th floor
Jl. Ahmad Yani 88
Surabaya 60231

 

Subscribe

For more updates and information, drop us an email or phone number.



© 2020. PT Multi Utama Consultindo. All Rights Reserved.