News
Lewati Masa Kritis, Realisasi Investasi Triwulan III Tumbuh 8,9%

Friday, 23 October 2020

Lewati Masa Kritis, Realisasi Investasi Triwulan III Tumbuh 8,9%

JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi Indonesia pada triwulan III 2020 senilai Rp 209 triliun. Angka ini naik 8,9% jika dibandingkan realisasi pada triwulan II dan meningkat 1,6% jika dibandingkan periode yang sama tahun 2019.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, realisasi investasi pada triwulan III yang meningkat dari kuartal sebelumnya, menunjukan bahwa iklim investasi sudah membaik ditengah pandemi Corona Virus Disease  2019 (Covid-19). 

Bahkan menurutnya, Indonesia telah melewati masa kritis realisasi investasi yang terjadi pada kuartal II. "Kuartal tiga ini momentum untuk naik,"ujar Bahlil, Jumat (23/10) di Jakarta.

Baca Juga: Menkeu Pasrahkan Otoritas Pemberian Tax Holiday ke BKPM

Dengan nilai investasi tersebut jumlah tenaga kerja yang terserap pada triwulan III sebanyak 295.378 orang dan tersebar pada 45.726 proyek investasi. 

Dari jumlah investasi yang terealisasi ini, 50,8% diantaranya merupakan Penanaman Modal Asing (PMA). Sementara 49,2% lainnya merupakan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).  

Jika dibandingkan dengan triwulan II, realisasi PMDN tumbuh 9,1%, sedangkan bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 tumbuh 2,1%. Sementara pertumbuhan realisasi PMA dibandingkan kuartal II naik sebesar 8,7% dan jika dilihat secara tahunan tumbuh 1,1%.

Singapura merupakan negara penyumbang investasi terbesar pada triwulan III dengan nilai USD 2,5 miliar atau 33,8% dari total PMA, disusul China senilai USD 1,1 mliar, Jepang USD 0,9 miliar, kemudian Hong Kong dan Belanda yang nilainya masing-masing USD  0,7 miliar dan USD 0,5 miliar.

Berharap Pada Cipta Kerja

Sementara itu, realisasi investasi kumulatif dari Januari-September tercatat sebesar Rp 611,6 triliun, atau tumbuh 1,7% dari realisasi periode yang sama tahun lalu. Investasi yang terealisasi ini mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 861.571 orang yang tersebar di 102.276 proyek investasi.

Sektor yang paling banyak diminati investor sepanjang tahun ini yaitu transportasi, gudang dan telekomunikasi dengan nilai investasi Rp 108,4 triliun. Kemudian disusul oleh sektor listrik, gas dan air dengan nilai investasi Rp 72,9 triliun, industri logam dasar, barang logam bukan mesin dan peralatannya senilai Rp 69,8 triliun.

Baca Juga: Pemerintah Rilis Aturan Teknis Super Deductible Tax Kegiatan Litbang 300%

Secara kumulatif, realisasi ini terdiri dari PMA senilai Rp 301,7 triliun dan PMDN senilai Rp 309,9 triliun. Dengan negara asal investasi terbesar bersal dari Singapura senilai USD 7,2 miliar, China USD 3,5 miliar, Hongkong USD 2,5 miliar, Jepang USD 2,1 miliar dan korea Selatan USD 1,1 miliar.

Bahlil  berharap dengan adanya Undang-Undang Cipta Kerja bisa mendorong semakin banyak investasi yang masuk. Adapun saat ini BKPM mengaku masih mengidentifikasi aturan turunan yang perlu dikeluarkan untuk menunjang beleid Omnibus Law tersebut. (asp)



Related


Global Recognition
Global Recognition | Word Tax     Global Recognition | Word TP
Contact Us

Jakarta
MUC Building
Jl. TB Simatupang 15
Jakarta Selatan 12530

+6221-788-37-111 (Hunting)

+6221-788-37-666 (Fax)

Surabaya
Graha Pena 15th floor
Jl. Ahmad Yani 88
Surabaya 60231

+6231-828-42-56 (Hunting)

+6231-828-38-84 (Fax)

Subscribe

For more updates and information, drop us an email or phone number.



© 2020. PT Multi Utama Consultindo. All Rights Reserved.