JAKARTA. Lebih dari 3.000 Wajib Pajak mendapat pengalaman pertama untuk mencicipi kecanggihan sistem perpajakan baru, Core Tax Administrtaion System atau Coretax.
Kesempatan itu diberikan DJP dalam rangka program pengenalan program Coretax yang berlangsung sepanjang 20 Agustus - 5 September 2024 di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Jakarta Pusat.
Adapun, Wajib Pajak yang mengikuti kegiatan tersebut berasal dari 16 KPP di wilayah Jakarta Pusat dan telah memenuhi kretira untuk menggunakan Coretax.
Kepala Kanwil DJP Jakarta Pusat, Eddi Wahyudi mengatakan, kegiatan ini merupakan bertujuan untuk memastikan bahwa Ciretax siap digunakan Wajib Pajak.
Adapun keberadaan Coretax nantinya akan menggantikan sistem administrasi yang selama ini digunakan. Coretax dirancang untuk memberikan layanan perpajakan yang lebih modern, efisien, akuntabel dan mudah digunakan.
Digunakan AKhir Tahun 2024
Pemerintah menargetkan penggunaan Coretax pada akhir tahun 2024. Target ini mundur dari rencana awal yang ditetapkan pemerintah yaitu pada Juli 2024.
Hal itu dilakukan karena hingga kini pemerintah masih perlu waktu untuk menguji System Integration Test (SIT) atau pengujian yang dilakukan untuk aplikasi secara keseluruhan.
Bersamaan dengan proses pengujian, DJP juga tengah melakukan migrasi data dari sistem existing ke Coretax Sistem. Rencananya, peluncuran Coretax akan dilakukan secara bertahap.
Memuat Tax Payer Account
Sebelumnya, Staf Ahli Menteri Keuangan Nufransa Wira Sakti menyebut dengan fitur yang akan melekat di dalamnya, menjadikan Coretax sebagai Super App perpajakan yang setara dengan kecanggihan aplikasi perbankan.
Nufransa mencontohkan, salah satu fitur penting yang akan ada di dalam Coretax adalah Tax Payer Account Management yang menyajikan informasi perpajakan milik Wajib Pajak secara komprehensif dalam satu tampilan.
Salah satu fitur penting yang akan ada di dalam Coretax adalah Taxpayer Account Management yang menyajikan informasi perpajakan milik Wajib Pajak secara komprehensif dalam satu tampilan. (ASP)
