JAKARTA. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai mencatat jumlah ekspor yang menggunakan fasilitas kemudahan impor untuk tujuan ekspor (KITE) oleh pengusaha kecil dan menengah (IKM) terus meningkat.
Mengutip Kontan.co.id, jumlah ekspor yang menggunakan fasilitas KITE pada tahun 2021 tercatat sebesar US$ 43,69 juta atau melonjak 48,15% dari tahun 2020 yang sebesar US$ 29,49 juta.
Tren kenaikan itu sudah terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2017 nilai ekspor KITE IKM tercatat sebesar US$ 3,11 juta, pada tahun 2018 naik menjadi US$ 12,93 juta dan tahun 2019 kembali meningkat menjadi US$ 23,11 juta.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani berharap pemberian fasilitas KITE IKM dapat mendongkrak ekspor Indonesia secara keseluruhan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah.
Jenis Fasilitas KITE
Selain diberikan kepada IKM, fasilitas KITE juga diberikan untuk pelaku usaha di Kawasan Berikat. Secara keseluruhan ada empat fasilitas KITE yang diberikan, KITE IKM, KITE Pembebasan, KITE Pengembalian dan KITE untuk Kawasan Berikat.
Baca Juga: Pengusaha Kawasan Berikat dan KITE Dapat Tambahan Insentif
Mengutip laman kemenkeu.go.id, fasilitas KITE IKM diberikan untuk impor bahan baku, bahan penolong, bahan pengemas, barang contoh, dan mesin. Fasilitas yang diberikan berupa pembebasan bea masuk serta tidak dipungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) impor.
Fasilitas ini diberikan untuk nilai investasi hingga Rp15 miliar dan hasil penjualan paling banyak Rp50 miliar. Kecuali mesin, impor barang-barang tersebut dapat diberikan fasilitas KITE Pembebasan.
Sementara itu, fasilitas KITE pengembalian diberikan untuk barang-barang impor selain barang contoh dan mesin tanpa ada batasan nilai investasi. Selain itu, fasilitas ini juga diberikan dalam bentuk bea masuk yang dibayar terlebih dahulu untuk kemudian dikembalikan (drawback).
Kemudian fasilitas KITE Pembebasan yaitu fasilitas pembebasan bea masuk serta tidak dipungut PPN dan PPnBM impor.
Terkait fasilitas KITE untuk kawasan berikat, diberikan untuk pemasukan barang ke kawasan industri, berupa penangguhan bea masuk, pembebasan cukai, tidak dipungut Pajak Penghasilan (PPh), PPN dan PPnBM impor, serta tidak dipungut PPN atas barang dari dalam negeri. (asp)
