Kinerja Direktorat Jenderal Pajak (DJP) pada awal tahun 2017 menunjukan perbaikan dibanding tahun lalu. Hal itu terlihat dari realisasi penerimaan pajak yang mencapai Rp343,7 triliun hingga akhir April 2017.
Apabila dibandingkan dengan target yang dipatok pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 sebesar 1.307,6 triliun, realisasi tersebut memang baru 26,28%. Namun, lebih baik jika dibandingkan dengan pencapaian penerimaan pajak per April 2016 yang hanya 20%.
Dari sisi nominal, terjadi pertumbuhan realisasi penerimaan pajak sebesar 18,19% ddalam empat bulan pertama 2017.
Yon Arsal, Direktur Potensi, Kepatuhan dan Penerimaan Pajak DJP menuturkan, membaiknya penerimaan pajak tidak lepas dari tren pertumbuhan ekonomi yang positif.
Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2017 sebesar 5,02%, lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi periode yang sama tahun 2016 yang hanya 4,92%.
Menurut Yon, relasi antara pertumbuhan ekonomi dan penerimaan pajak juga tercermin dari realisasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang tumbuh 16,67% atau sebesar Rp 68,8 triliun. Penyumbang terbesar penerimaan PPN berasal dari setoran PPN impor yang sebesar Rp 44,8 triliun, tumbuh 18,95% dibandingkan dengan realisasi April 2016. Dengan data ini, bisa dilihat bahwa aktivitas ekonomi mengalami perbaikan, yaitu dengan meningkatnya kegiatan impor.
Akan tetapi, menurut Yon secara umum pertumbuhan terjadi di seluruh jenis pajak, seperti pajak penghasilan (PPh), Pajak Penjuatan Barang Mewah (PPnBM) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Manfaatkan Momentum
Sementara itu, Direktur Jenderal Pajak (DJP) Ken Dwijugiasetiadi berharap momentum pertumbuhan ekonomi yang baik di awal tahun berlanjut dan diharapkan bisa menjadi pendorong penerimaan pajak di delapan bulan tersisa.
Dia melihat, prospek penerimaan pada kuartal-kuartal berikutnya sangat menjanjikan. Terutama, jika melihat sektor konsumsi yang akan naik, terutama menjelang perayaan hari raya.
Pemerintah berharap realisasi penerimaan pajak di setiap kuartal bisa konsisten, tidak berfluktuasi. Sehingga, jika tren ini bertahan maka realisasi penerimaan pajak di akhir tahun bisa tumbuh antara 16%-18%.
Sebagai catatan, realisasi penerimaan pajak di tiga bulan pertama lalu, atau di kuartal pertama tumbuh sebesar 18,3 triliun. Sedangkan hingga bulan ke empat tumbuh sebesar 16,67%.
