Jakarta (ANTARA News) - Direktur Eksekutif Pengelolaan Moneter Bank Indonesia Hendar mengatakan arus modal asing yang masuk dalam bentuk investasi langsung dan portofolio di Indonesia terus meningkat menjelang akhir 2012.

"Untuk kuartal IV BI memperkirakan masih akan terjadi capital inflows secara netto sekitar 7 miliar dolar AS terutama bersumber dari PMA dan portofolio investasi. Jumlah capital inflow ini dperkirakan lebih besar dari defisit transaksi berjalan sehingga berdampak positif bagi neraca pembayaran triwulan ini," kata Hendar di Jakarta, Kamis.

"Jumlah modal asing yang masuk ini, terus meningkat dibanding kwartal I hingga III/2012 yang secara netto mencapai 14 miliar dolar AS. Jadi total sampai akhir tahun netto bisa 21 miliar dolar AS," kata Hendar.

Masuknya kembali modal asing ini menurut Hendar terdorong oleh stabilitas pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terjaga sejak beberapa tahun ini di tengah kondisi perekonomian dunia yang melambat akibat krisis di Amerika Serikat dan Eropa.

Namun, Hendar mengatakan derasnya modal asing belum berdampak baik terhadap nilai tukar rupiah yang masih berada di kisaran Rp9.600 karena masih tingginya permintaan akan valuta asing dari dalam negeri.

"Kebutuhan valas Pertamina untuk mengimpor BBM itu sekitar 100 juta dolar AS per hari karena konsumsi BBM terus meningkat. Ini yang membuat rupiah juga sulit menguat," katanya.

Menurut Hendar, jika pemerintah jadi mengeluarkan kebijakan pengurangan subsidi BBM diperkirakan impor BBM akan berkurang dan kebutuhan valas akan menurun.