Bekerja di Era Disrupsi, Puas Dengan Satu Skill Aja Gak Cukup!

Bekerja di Era Disrupsi, Puas Dengan Satu Skill Aja Gak Cukup!

Masa depan “dunia kerja” semakin menuntut kita untuk terus mengembangkan kapasitas diri, terutama dengan berlangsungnya Revolusi 5.0 yang mengedepankan kolaborasi antara manusia dan teknologi dalam berbagai sektor industri. Kondisi ini menuntut setiap pekerja untuk terus memperbarui (reskilling) dan meningkatkan (upskilling) keterampilan mereka agar tetap relevan dan berdaya dalam bekerja. Keterampilan aktual menjadi kunci penting bagi pekerja agar mampu beradaptasi di tengah badai disrupsi yang semakin dinamis, sehingga memiliki lebih dari satu keterampilan adalah sebuah keunggulan bagi siapapun manusia yang hidup di era disrupsi seperti saat ini.

Berdasarkan penelitian dari McKinsey Global Institute, lebih dari 350 juta pekerja di seluruh dunia akan membutuhkan keterampilan baru pada tahun 2030 untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Penggunaan teknologi otomasi yang menggantikan pekerjaan manual juga telah banyak diadopsi oleh industri manufaktur di Indonesia, sehingga para pekerja dituntut untuk mempelajari skill baru seperti pemrograman, analisis data, hingga pemasaran digital jika ingin tetap bertahan di pekerjaannya.

Ada banyak program pelatihan dan peningkatan skill yang telah sukses dilakukan oleh perusahaan di Indonesia. Misalnya, program e-learning & bootcamp oleh MySkill.id yang meliputi beragam keterampilan seperti pemasaran digital, UI/UX design, human capital, dan sebagainya. Program-program tersebut telah diikuti oleh banyak peserta di seluruh Indonesia untuk mendapatkan skill dan pengalaman yang menjadi bekal bagi mereka untuk bekerja di kemudian hari. Selain perusahaan, program pelatihan dan peningkatan keterampilan juga diselenggarakan oleh pemerintah dengan skala nasional. Contoh yang signifikan adalah Digital Talent Scholarship yang digagas oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, yang berfokus pada keterampilan digital seperti big data, kecerdasan buatan, dan keamanan siber.

Kolaborasi antara pemerintah dan perusahaan memainkan peran penting dalam upskilling & reskilling tenaga kerja. Pemerintah dapat menyediakan infrastruktur dan regulasi yang mendukung, sementara perusahaan dapat menawarkan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Di Indonesia, Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) bekerja sama dengan berbagai sektor industri untuk menyusun standar kompetensi dan sertifikasi bagi tenaga kerja.

Di sisi lain, perusahaan seperti Tokopedia, Gojek, termasuk MUC Consulting telah meluncurkan inisiatif pelatihan internal untuk meningkatkan keterampilan karyawan mereka. Antara lain, MUC Consulting memiliki program Brevet, Kenal Ulang Bahasa Kita, General Training, training per divisi, serta sistem online microlearning internal. Kolaborasi ini tentu dapat menciptakan tenaga kerja yang adaptif dan siap menghadapi tantangan di era digital, sebagai investasi internal jangka panjang yang memberikan manfaat, baik bagi perusahaan, pemerintah, serta individu sebagai modal manusia.

Perkembangan teknologi digital yang perlahan tapi pasti menjadi tantangan yang besar bagi tenaga kerja di seluruh dunia. Maka dari itu, penting bagi kita agar tetap relevan dengan belajar dan meningkatkan keterampilan baru ataupun yang sudah dimiliki.


Global Recognition
Global Recognition | Word Tax     Global Recognition | Word TP
Contact Us

Jakarta
MUC Building
Jl. TB Simatupang 15
Jakarta Selatan 12530

+6221-788-37-111 (Hunting)

+6221-788-37-666 (Fax)

Surabaya
Graha Pena 15th floor
Jl. Ahmad Yani 88
Surabaya 60231

 

Subscribe

For more updates and information, drop us an email or phone number.



© 2020. PT Multi Utama Consultindo. All Rights Reserved.