Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan penerimaan Bea dan Cukai per 30 November 2012 telah melewati target yang telah ditetapkan dalam APBN-Perubahan sebesar Rp131,2 triliun.

"Dari bea dan cukai sudah 100 persen," katanya di Jakarta, Rabu.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, penerimaan bea masuk mencapai Rp25,7 triliun atau 103,9 persen dari target Rp24,7 triliun dan bea keluar Rp19,9 triliun atau 85,7 persen dari target Rp23,2 triliun.

Sedangkan, penerimaan cukai telah melebihi target dengan mencapai Rp87,5 triliun atau 105,1 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp83,3 triliun.

Sementara, menurut Menkeu, penerimaan pajak masih belum memenuhi target dan saat ini pada pegawai Direktorat Jenderal Pajak sedang berupaya untuk mencapai mengejar target tersebut.

Ia mengatakan penerimaan pajak sedikit tersendat karena krisis global menganggu sektor ekspor nasional dan harga komoditas mengalami koreksi.

"Kita tidak bisa mengecilkan motivasi teman-teman pajak dalam mengejar penerimaan. Saya meyakini di atas 90 persen kita akan capai," ujarnya.

Saat ini, penerimaan pajak penghasilan baru mencapai Rp413,5 triliun atau 80,5 persen dari target Rp513,7 triliun dan pajak pertambahan nilai mencapai Rp290,6 triliun atau 86,5 persen dari target Rp336,1 triliun.

Secara keseluruhan penerimaan perpajakan mencapai Rp858,4 triliun atau 84,5 persen dari target Rp1.016,2 triliun dan penerimaan negara bukan pajak mencapai Rp240,4 triliun atau 70,5 persen dari target 341,1 triliun.

Dengan demikian, pendapatan negara dan hibah baru mencapai Rp1.101,7 triliun atau 81,1 persen dari target APBN-Perubahan Rp1.358,2 triliun per akhir November.


Realisasi Belanja

Sedangkan, realisasi belanja pemerintah pusat per 30 November 2012 tercatat sebesar Rp778,9 triliun atau 72,8 persen dari pagu Rp1.069,5 triliun.

Realisasi terdiri atas belanja pegawai Rp182,2 triliun atau 85,8 persen dari pagu Rp212,3 triliun, belanja barang Rp100,6 triliun atau 62,1 persen dari pagu Rp162 triliun dan belanja modal Rp90,8 triliun atau 51,6 persen dari pagu Rp176,1 triliun.

Sementara, realisasi belanja subsidi energi telah melebihi pagu, yaitu mencapai Rp218,1 triliun atau 107,8 persen dari pagu yang ditetapkan Rp202,4 triliun.

Subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) tercatat pada akhir November sebesar Rp148 triliun atau 107,7 persen dari pagu Rp137,5 triliun dan subsidi listrik Rp70,1 triliun atau 107,9 persen dari pagu Rp65 triliun.

Secara keseluruhan, belanja negara mencapai Rp1.209,3 triliun atau 78,1 persen dari pagu Rp1.548,3 triliun. Dengan demikian defisit anggaran mencapai Rp107,6 triliun atau 56,6 persen dari target Rp190,1 triliun.