JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencoba menembus rekor baru di awal pekan ini, Senin (17/9/2012) ini.
Bursa Asia pagi ini masih dibuka menguat sekitar 0,5 persen menjadi penguat kemungkinan itu. Hal itu menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, memfaktorkan penguatan harga komoditas dunia, sementara bursa Jepang tutup karena libur nasional.
Harga minyak pagi ini relatif flat di level 99 dollar AS per barrel, sementara nilai tukar rupiah pagi ini terapresiasi ke level Rp 9.465 per dollar AS.
IHSG sendiri hari ini diperkirakan masih akan dibuka menguat seiring sentimen positif dari bursa regional. Saham-saham sektor pertambangan diperkirakan akan menguat, seiring reli bursa komoditas di akhir pekan kemarin.
Meski cukup rawan profit taking, indeks diperkirakan akan mencoba mencetak level tertinggi baru dengan resistance di level 4.275.
Bursa AS di akhir pekan pekan masih meneruskan relinya dengan menguat sekitar 0,4 persen. Hal ini masih memfaktorkan euforia peluncuran QE3 oleh The Fed yang berimplikasi pada penguatan harga komoditas dunia, dan kembali pulihnya toleransi resiko investor.
Hal ini ditandai dengan koreksi dollar index dan treasury. Harga komoditas di akhir pekan lalu juga menguat signifikan dengan harga minyak melanjutkan relinya ke level 99 dollar AS per barrel diikuti mayoritas harga metal dunia yang menguat signifikan seperti tembaga (+3,8 persen), nikel (+6,1 persen) dan timah (+6,5 persen).
