JAKARTA, Pada semester pertama tahun ini, pemerintah mengalami surplus pembiayaan. Nilainya mencapai Rp 103 triliun. Ini lantaran belanja negara lebih rendah dibandingkan dengan pendapatan negara. Selain itu, pemerintah juga giat berutang.
Hingga semester pertama, realisasi belanja negara hanya Rp 395,8 triliun. Sementara jumlah pendapatan negara dan hibah mencapai Rp 443,7 triliun. Otomatis, ada surplus anggaran senilai Rp 47,9 triliun.
Di sisi lain, ada tambahan utang baru. Tercatat, utang baru tersebut mencapai Rp 65,1 triliun. Semua utang tersebut bersumber dari dalam negeri. Sedangkan untuk utang luar negeri malah terjadi penurunan sebesar Rp 10,5 triliun.
Alih-alih bangga, Menteri Keuangan Agus Martowardojo justru menyayangkan hal tersebut. Sebab, hal itu menunjukkan penggunaan anggaran APBN belum optimal.
Hanya saja, Agus menjanjikan bahwa ke depan tidak ada lagi kelebihan pembiayaan tersebut. “Semester kedua kami akan mendorong kelembagan dan lembaga pemerintah untuk memaksimalkan anggaran,” kata Agus saat rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR, Senin (26/7/2010).
kompas.com
