News
Soal Kerusakan 'Fuel Pump' Pertamina Didesak Jujur

Monday, 26 July 2010

 Soal Kerusakan 'Fuel Pump' Pertamina Didesak Jujur

JAKARTA, Anggota DPR, Bambang Soesatyo, mendesak PT Pertamina dan kepolisian segera memberikan jawaban sejujurnya tentang penyebab terjadinya kerusakan fuel pump pada kendaraan akibat turunnya kualitas bensin premium.

"PT Pertamina dan Polri harus memberi jawaban dan fakta jujur tentang kualitas bensin premium," kata anggota DPR Bambang Soesatyo ketika diminta memberi komentar, Senin (26/7/2010) di Jakarta.

Sebelumnya, sejumlah perusahaan Taksi mengeluhkan terjadinya kerusakan pada fuel pump di hampir sebagian besar kendaraannya. Kerusakan ini diduga akibat kadar oktan bensin premium yang berkurang.

 

Menurut Bambang, baik PT Pertamina maupun distributornya harus bekerja sama dan mendukung langkah Polri dalam melakukan penyelidikan.

"Saya prihatin karena sebagian masyarakat telanjur curiga kepada PT Pertamina yang dituduh sengaja menurunkan kualitas oktan bensin premium," kata Bambang.

Bambang mengaku tak percaya apabila PT Pertamina berani melakukan kecerobohan seperti itu. Namun, tambahnya, sampai saat ini asumsi sudah berkembang di masyarakat bahwa modus itu dilakukan oleh PT Pertamina agar volume konsumsi premium bersubsidi menurun dan secara tak langsung mendorong konsumen memilih produk PT Pertamina lainnya yang bermutu lebih baik, seperti Pertamax.

"Persepsi ini berkembang di masyarakat karena cerita dari mulut ke mulut dan tidak segera mendapatkan jawaban yang jujur," kata Bambang.

Bambang mengaku sudah mendengar langsung dari masyarakat yang menjadi korban sebelum masalah ini muncul di media. Keluhan konsumen kini semakin meluas ke pemilik kendaraan pribadi.

Bambang berharap, PT Pertamina tidak menyederhanakan persoalan ini hanya sebagai "serangan" untuk memperburuk citra BUMN itu serta saling menyalahkan antara PT Pertamina serta industri mobil dan perusahaan taksi.

Bambang melihat persoalan ini merupakan sesuatu yang serius. "Pertama, kecenderungan ini bisa dikategorikan kejahatan terhadap publik atau konsumen. Kedua, berlatar belakang persaingan tidak sehat," kata Bambang.

Bambang menduga ada kekuatan dari pihak ketiga yang sedang berusaha memperbesar pangsa pasarnya di Indonesia. Untuk mencapai targetnya, katanya, produk PT Pertamina yang "diserang" lebih dulu.

Oleh karena itu, Bambang mengingatkan PT Pertamina dan para distributornya harus proaktif mencari data-data di lapangan untuk memperkuat temuan dari penyelidikan Polri.

"Saya berasumsi bahwa Pertamina dan para distributornya paling tahu siapa saja pemain besar dalam bisnis distribusi BBM," katanya.

Bambang mengharapan semua temuan itu hendaknya diinformasikan kepada publik dengan jujur dan fakta yang akurat. Menurutnya, saat ini, konsumen masih bingung karena belum ada penjelasan yang bisa dijadikan pegangan.

"PT Pertamina berhak mengklaim pihaknya tidak melakukan kesalahan. Tetapi PT Pertamina juga perlu menyimak kajian-kajian praktis yang menunjukan adanya tanda-tanda menurunnya kualitas premium," kata Bambang.

Bambang menyarankan agar investigasi yang komprehensif segera dilakukan supaya masalah ini bisa dituntaskan sesegera mungkin.

Kompas.com

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/07/26/15003667/Pertamina.Didesak.Jujur


Global Recognition
Global Recognition | Word Tax     Global Recognition | Word TP
Contact Us

Jakarta
MUC Building
Jl. TB Simatupang 15
Jakarta Selatan 12530

+6221-788-37-111 (Hunting)

+6221-788-37-666 (Fax)

Surabaya
Graha Pena 15th floor
Jl. Ahmad Yani 88
Surabaya 60231

+6231-828-42-56 (Hunting)

+6231-828-38-84 (Fax)

Subscribe

For more updates and information, drop us an email or phone number.



© 2020. PT Multi Utama Consultindo. All Rights Reserved.