News
Inflasi Oktober Lebih Rendah dari September

Tuesday, 20 October 2009

Inflasi Oktober Lebih Rendah dari September

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik memprediksi, laju inflasi Oktober 2009 akan jauh lebih rendah dibandingkan inflasi pada September lalu yang menyentuh 1,05 persen. Pemicunya adalah tren harga-harga bahan pokok yang mulai berangsur-angsur turun seusai Idul Fitri.

Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan, setelah puncaknya pada Lebaran lalu, harga harga bahan pokok kembali turun. Itu sebabnya, kendati terjadi inflasi, namun lajunya akan sangat rendah sekali. Paling tidak di bawah angka 1,05 persen seperti yang terjadi September lalu. "Kalau kemarin satu persen, mungkin sekarang sedikit dibawah 0,5 persen," ujar Rusman seusai acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2009-2014 di Gedung MPR, Jakarta, Selasa (20/10).

 

Rusman menjelaskan, rendahnya angka inflasi, karena harga bahan kebutuhan pokok, yang antara lain, daging, ikan, telur, minyak goreng, beras mulai mengalami penurunan sejak usainya lebaran. Cuma, menurut Rusman untuk harga cabe merah, cabe rawit dan gula belum mengalami penurunan.

Sekadar informasi saja, bulan lalu inflasi mencapai 1,05 persen. Sementara laju inflasi Januari hingga September sebesar 3,46 persen dan laju inflasi September 2008 hingga September 2009 mencapai 4,86 persen. Pemicu tingginya inflasi September lalu antara lain bahan makanan, rokok, minuman, tembakau. Kemudian perumahan, air, listrik, sandang, dan kesehatan.

Namun, menurut Rusman, laju inflasi pada tahun depan masih cukup mengkhawatirkan. Sebab, pada tahun depan diperkirakan bakal menjadi tahun pemulihan ekonomi atau economic recovery.

Pemulihan ekonomi tahun depan akan ditandai dengan meningkatnya permintaan, namun tingkat produksi masih belum pulih total. "Kalau ekonomi mulai pulih demand tinggi, kemudian kegiatan produksi belum memadai, itu artinya potensi inflasi bisa tinggi," jelas Rusman.

Itu sebabnya, Rusman menyarankan, seyogianya Pemerintah sudah memiliki solusi untuk mengantisipasi bagaimana tingkat permintaan yang tinggi itu dibarengi dengan aktivitas produksi yang tinggi pula. "Supaya menyeimbangkan demand yg tinggi dengan ketersediaan suplainya," tutur Rusman. (Hans Henricus/Kontan)

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/10/20/15243792/inflasi.oktober.lebih.rendah.dari.september


Global Recognition
Global Recognition | Word Tax     Global Recognition | Word TP
Contact Us

Jakarta
MUC Building
Jl. TB Simatupang 15
Jakarta Selatan 12530

+6221-788-37-111 (Hunting)

+6221-788-37-666 (Fax)

Surabaya
Graha Pena 15th floor
Jl. Ahmad Yani 88
Surabaya 60231

+6231-828-42-56 (Hunting)

+6231-828-38-84 (Fax)

Subscribe

For more updates and information, drop us an email or phone number.



© 2020. PT Multi Utama Consultindo. All Rights Reserved.