YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Meskipun target penerimaan pajak nasional tahun 2009 sulit tercapai, penerimaan pajak di wilayah Yogyakarta diperkirakan meningkat dibanding tahun lalu. Hal ini terjadi karena pajak dari sektor industri di DIY tidak besar sehingga pengaruh krisis global terhadap penerimaan pajak tidak signifikan.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) DIY Djangkung Sudjarwadi mengatakan, hingga September 2009 penerimaan pajak di DIY tumbuh di atas 15 persen dibanding tahun lalu. Sementara pertumbuhan secara nasional hanya lima persen.
"Target penerimaan pajak nasional tidak tercapai karena kondisi perekonomian global.
Pajak pertambahan nilai barang impor misalnya drop antara 40 persen sampai 50 persen. Namun DIY masih aman, sehingga kami memperkirakan pertumbuhan bisa mencapai 102 persen sampai 105 persen," katanya, Selasa (20/10).
Kepala Bidang Dukungan Teknis dan Konsultasi Kanwil DJP DIY Ahmad Taufik menuturkan, penerimaan pajak di DIY cenderung datar karena pengaruh pajak dari kegiatan ekspor relatif kecil. Selama ini, sebagian besar penerimaan pajak di DIY berasal dari pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai. "Di DIY, dari tahun ke tahun penerimaan pajak relatif datar karena DIY bukan daerah industri," jelasnya.
Hingga pertengahan Oktober 2009, lanjutnya, total penerimaan pajak sudah mencapai 70,93 persen dari target Rp 1,656 triliun. Target ini naik dari total penerimaan pajak tahun 2008 yang mencapai Rp 1,548 triliun. Penerimaan PPh dan PPN, misalnya, telah mencapai Rp 1,005 triliun. Sedangkan penerimaan pajak bumi dan bangunan (PBB) serta bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) sudah mencapai Rp 169 miliar.
Meski waktu yang tersisa hanya sekitar dua bulan, Taufik optimistis target penerimaan pajak tahun 2009 akan tercapai. Sebab, biasanya banyak wajib pajak baru mengurus pajaknya menjelang akhir tahun. "Bendahara di lingkungan instansi pemerintah biasanya baru mencairkan dana proyek pada akhir tahun sehingga pajaknya baru kami terima di akhir tahun," ujarnya.
Secara terpisah, Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Yogyakarta, Sucipto mengatakan, penerimaan cukai tahun 2009 juga diperkirakan meningkat. Hingga September 2009, penerimaan cukai sudah mencapai 79 persen dari target Rp 420 miliar. Adapun penerimaan cukai tahun lalu mencapai sekitar Rp 390-an miliar. "Cukai ini berasal dari pabrik-pabrik rokok kecil yang ada di DIY dan Karesidenan Kedu," ujarnya.
