Tahun 2021 Ekonomi Indonesia Tumbuh 3,69%, Stimulus Fiskal Turut Berkontribusi
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia pada tahun 2021 tumbuh 3,61% secara year on year (yoy).
Pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh membaiknya kondisi ekonomi di kuartal 4 2021, yang tercatat tumbuh 5,02%.
Kepala BPS Margo Yuwono menyebut ada tiga faktor yang mendorong pertumbuhan tersebut. Di antaranya, pertama, turunnya jumlah kasus Covid-19 yang memicu kenaikan mobilitas masyarakat.
Sementara faktor kedua, tren pertumbuhan ekonomi global yang juga membaik. Ketiga, pengaruh pemberian stimulus fiskal kepada masyarakat.
Tren pertumbuhan tersebut diperkirakan akan bertahan pada tahun 2022, apabila pemerintah mampu mengendalikan kasus harian Covid-19.
Menurut Lapangan Usaha
Sementara itu jika dilihat dari lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021 di dorong oleh kegiatan industri pengolahan, pertanian, perdagangan, konstruksi dan perdagangan.
Industri pengolahan sepanjang tahun 2021 mampu tumbuh 3,39% yang didorong oleh produksi mobil, motor dan semen. Ketiganya masing-masing tumbuh 62,56%, 34,41% dan 7,04%.
Sementara sektor pertanian tercatat tumbuh 1,84% yang didorong oleh pertumbuhan produksi padi, hortikultura seperti pisang, jeruk dan nanas.
Untuk sektor perdagangan, sepanjang tahun 2021 tumbuh 4,65% yang didorong oleh penjualan mobil, motor dan penjualan semen.
Kemudian untuk sektor konstruksi pada tahun 2021 tercatat tumbuh 2,81% dan pertambangan tercatat tumbuh 4%.
Pertumbuhan Menurut Pengeluaran
Jika dilihat berdasarkan pengeluaran, pertumbuhan ekonomi 2021 didorong oleh konsumsi rumah tangga dan investasi atau Pembentuk Modal Tetap Bruto (PMTB). Kedua komponen itu masing-masing tumbuh 2,02% dan 3,8%.
Pertumbuhan konsumsi rumah tangga terjadi karena penjualan eceran makanan, minuman, tembakau serta bahan bakar kendaraan.
Penjualan mobil dan sepeda motor yang masing-masing tumbuh 69,67% dan 38,07% juga juga turut memberikan andil. Kemudian pertumbuhan konsumsi rumah tangga juga didorong oleh transaksi uang elektronik, kartu debit dan kartu kredit yang tumbuh 11,77%.
Sementara pertumbuhan investasi pada tahun 2021 dipengaruhi oleh beberapa penjualan semen yang tumbuh 4,33%, peningkatan produksi dan nilai impor mesin serta peningkatan realisasi belanja modal pemerintah.
Kemudian untuk beberapa komponen pertumbuhan ekonomi lainnya, seperti konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT), konsumsi pemerintah, ekspor dan impor masing-masing tumbuh 1,59%, 4,17%, 24,04% dan 23,31%. (asp)