MUC Consulting Annual Meeting: Siap Ubah Tantangan Jadi Peluang
JAKARTA. Memasuki tahun 2024, MUC Consulting genap berusia 25 tahun. Dalam perjalanan panjang yang telah mencapai seperempat abad ini, MUC telah menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Namun, berkat semangat dan tekad yang kuat serta beragam inovasi yang dilakukan, MUC mampu bertahan bahkan bertumbuh sekalipun sempat melewati masa pandemi.
Di usia yang ke-25 ini, MUC juga berhasil mempertahankan kualitas kinerja serta kepercayaan dari berbagai stakeholder baik di tingkat nasional maupun internasional. Meski begitu, perusahaan tidak bisa berpuas diri. Masih banyak tantangan yang harus dihadapi di tengah kompetisi yang semakin ketat. Perusahaan harus mampu mengubah tantangan menjadi peluang. Inilah yang menjadi tema besar penyelenggaraan Annual Meeting MUC ke-24 yang digelar di Aston Priority Simatupang Hotel and Conference Center, pada Jumat (12/1) lalu.
Mengangkat tema "MUC 25 Years: Changing Challenges to Chances", acara MUC Annual Meeting tidak sekedar menjadi wadah untuk menyampaikan pencapaian kinerja, rencana strategis dan evaluasi kinerja perusahaan, melainkan juga menjadi momen kebersamaan manajemen dan seluruh karyawan MUC Consulting agar mampu bersinergi untuk menghadapi tantangan ke depan.
Dalam kesempatan tersebut, Chairman sekaligus pendiri MUC Consulting Muhammad Razikun mengungkapkan, usia 25 tahun sebenarnya merupakan masa-masa krisis dalam siklus perusahaan. Dalam usia tersebut, perusahaan mungkin telah memiliki fondasi yang kuat dan pengalaman menghadapi sejumlah tantangan, namun sebaiknya tidak lantas puas dengan status quo saat ini.
Selain itu, Razikun melanjutkan, untuk menghadapi tantangan yang makin beragam, diperlukan pemimpin yang memiliki karakteristik multi-generasional. Hal ini untuk mengimbangi perkembangan zaman, termasuk perkembangan teknologi dan dunia digital yang perubahannya cukup cepat. Selain itu, keberagaman generasi juga harus mampu dimanfaatkan dengan baik dengan mengoptimalkan kekuatan dan keahlian yang dimiliki setiap generasi sehingga bisa menciptkan kolaborasi yang efektif.
"Performance dalam satu tahun terakhir (2023) cukup luar biasa, baik dari perkembangan financial, marketing, dan branding. Tapi tetap diperlukan pendekatan-pendekatan baru agar perusahaan bisa tetap kompetitif. Selain itu, pentingnya pemimpin multi-generasional yang mampu berbagi ilmu, karena akumulasi knowledge, dan experience-nya bisa terus mengalir ke generasi-generasi berikutnya,"ujarnya.
Senada, Managing Partner MUC Consulting Sugianto juga menjelaskan bahwa perusahaan harus mampu menjaga soliditas di dalam MUC, diantaranya dengan mengakomodasi komunikasi antar generasi karena adanya generation gap diantara jajaran karyawan. Dia menilai, pendapat atau pandangan dari berbagai generasi ini bisa menjadi variabel penting dalam pengambilan keputusan perusahaan.
"Soliditas itu penting untuk menjaga MUC ini. Memang sebagian besar dari kalian tidak mengetahui proses. Bisa jadi MUC lahir, sebagian (karyawan) belum lahir. Tapi tema (Annual Meeting) ini bagus. Kalau kita melihat tantangan menjadi beban, akan sulit bergerak, apalagi kalau merasa tantangan itu banyak,"jelasnya.
Sugianto menekankan, berbagai tantangan yang dihadapi saat ini harus dianggap sebagai peluang karena perusahaan memiliki potensi untuk menangkap peluang tersebut. Untuk itu, meski progress growth MUC cukup tinggi, namun perusahaan tetap harus bertumbuh.
Karena itu, Sugianto mengungkapkan bahwa semua generasi memiliki peran di MUC untuk mengembangkan perusahaan. Dia mengharapkan kontribusi dan peran dari seluruh karyawan khususnya dalam hal inovasi. "Kita berharap, kita semua ini menjadi duta untuk memperbesar MUC,"imbuhnya. (KEN)