Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan II Hanya 5,05%
JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diukur menggunakan nilai Produk Domestik Bruto (PDB), pada kuartal II 2024 secara tahunan melambat hanya sebesar 5,05%. Adapun pada kuartal I 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,11% year on year.
Merujuk pada data Badan pusat statistik, jika dilihat menurut pengeluarannya, sumber pertumbuhan terbesar masih berasal dari pengeluaran konsumsi rumah tangga, yaitu sebesar 2,62%.
Menurut Moh. Edy Mahmud, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, hal ini tidak terlepas dari pengaruh adanya libur panjang di bulan Mei dan Juni sehingga meningkatkan pengeluaran masyarakat untuk transportasi, komunikasi serta hotel dan restoran.
Setelah pengeluaran konsumsi rumah tangga, penyumbang pertumbuhan terbesar adalah ekspor barang dan jasa serta impor barang dan jasa yang masing-masing kontribusinya sebesar 1,83% dan 1,58%.
Sementara komponen pengeluaran konsumsi pemerintah, investasi atau pembentukan modal tetap bruto dan pengeluaran konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT), memberikan kontribusi masing-masing sebesar 1,32%, 0,10% dan 0,12%.
Adapun jika dilihat berdasarkan lapangan usahanya, sumber pertumbuhan terbesar berasal dari industri pengolahan yaitu sebesar 0,79%. Setelah itu, lapangan usaha industri konstruksi menjadi kontributor kedua sebesar 0,67%.
Kemudian berdasarkan wilayahnya, daerah yang memberi kontribusi terbesar pada pertumbuhan ekonomi kuartal II adalah pulau Jawa, sebesar 2,89%. Wilayah lainnya, seperti Sumatera, bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi serta Maluku dan Papua masing-masing memberi kontribusi 0,94%, 0,18%, 0,43%, 0,41% dan 0,22%. (ASP)