Ditengah Tekanan Pendemi, BKPM Sebut Realisasi Investasi Tumbuh 8%
JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan realisasi investasi Indonesia pada triwulan I 2020, tumbuh sebesar 8% dari periode yang sama tahun lalu (year on year), menjadi Rp210,7 triliun. Jika dirinci, investasi tersebut terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 112,7 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 98 triliun.
BKPM menilai, realisasi ini akan menjadi sentimen positif bagi perekonomian Indonesia, ditengah isu pendemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) seperti saat ini. Bahkan, BKPM yakin dengan capaian ini bisa menjaga momentum pertumbuhan ekonomi tahun 2020, yang terancam terkoreksi karena dampak Covid-19.
Adapun jika dibandingkan target tahun 2020, realisasi investasi di kuartal I sudah mencapai 23,8% dari target yang dipatok sebesar Rp 886,1 triliun, dengan jumlah tenaga kerja yang terserap mencapai 303.085 tenaga kerja.
Baca Juga: Menyoal PPN Atas Pemberian Cuma-Cuma di Tengah Pandemi Covid-19
Sementara itu, bila dilihat berdasarkan lokasi investasi, dominasi masih terjadi di Provinsi Jawa Barat dengan nilai investasi sebesar Rp 31,4 triliun atau 14,9% dari total investasi. Sedangkan empat provinsi terbesar lainnya, yaitu Jawa Barat memberi andil 14,2%, DKI Jakarta 9,6%, Jawa Tengah 9,1% dan Riau 6%. Secara umum, investasi di luar Jawa mengalami pertumbuhan 19,3% menjadi Rp 102,4 triliun.
Adapun realisasi investasi berdasarkan asal negara masih didominasi Singapura dengan nilai Rp USD2,7 miliar atau 40%, China USD1,3 miliar atau 18,9%, Hongkong USD0,6 miliar atau 9,3%, Jepang USD0,6 miliar atau 8,9% dan Malaysia USD0,5 miliar atau 7,1%. Sedangkan investasi menurut sektor didominasi oleh transportasi, gudang dan telekomunikasi dengan nilai Rp 49,3 triliun atau 23,4%.