Daya Beli Turun, Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III 2024 Melambat
Asep Munazat
|
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2024 yang diukur menggunakan Produk Domestik Bruto (PDB) melambat, yaitu hanya 4,91%.
Sebelumnya, pada triwulan II 2024, pertumbuhan PDB Indonesia tercatat 5,05%. Pemerintah menilai pelambatan ini terjadi karena menurunnya daya beli kelas menengah.
Mengutip kontan.co.id, Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional Mari Elka Pangestu menyebut, untuk menjaga daya beli masyarakat pemerintah harus mengoptimalkan anggaran belanjanya, agar menstimulus kegiatan ekonomi. Sementara dalam jangka panjang, pemerintah perlu meningkatkan iklim investasi.
Sumber Pertumbuhan
Dilihat berdasarkan pengeluarannya, sumber pertumbuhan ekonomi terbesar berasal dari pengeluaran konsumsi rumah tangga dengan andil 2,55% dan pertumbuhan sebesar 4,92%.
Selanjutnya yang memberikan kontribusi terbesar berikutnya yaitu ekspor dan impor yang masing-masing tumbuh 6,21% dan 6,92%.
Sementara itu pengeluaran konsumsi pemerintah dan pembentukan modal tetap bruto masing-masing tumbuh 7,47% dan 4,47%. Sedangkan pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) meski tumbuh paling tinggi, yaitu 15,10% kontribusinya hanya 0,14%.
Kemudian jika dilihat dari jenis lapangan usaha, industri pengolahan masih tetap yang memberikan kontribusi paling besar pada PDB triwulan III 2024, yaitu sebesar 0,96% dengan laju pertumbuhan 4,27%.
Setelah itu, industri konstruksi dengan andil sebesar 0,71% dan pertumbuhan 7,46%. Selanjutnya yang memberi andil terbesar ketiga adalah perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dengan kontribusi 0,63% dan tingkat pertumbuhan 4,76%. (ASP)