Peraturan Dirjen Bea dan Cukai Nomor PER - 16/BC/2018

Mon, 02 July 2018

Perubahan Atas Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor PER-02/BC/2015 Tentang Tata Cara Penimbunan, Pemasukan, Pengeluaran, dan Pengangkutan Barang Kena Cukai

 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
NOMOR PER - 16/BC/2018

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
NOMOR PER-02/BC/2015 TENTANG TATA CARA PENIMBUNAN,
PEMASUKAN, PENGELUARAN, DAN PENGANGKUTAN BARANG KENA CUKAI

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,


Menimbang :

a. 
bahwa tata cara penimbunan, pemasukan, pengeluaran, dan pengangkutan barang kena cukai telah diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor PER-02/BC/2015 tentang Tata Cara Penimbunan, Pemasukan, Pengeluaran, dan Pengangkutan Barang Kena Cukai;

b. bahwa untuk lebih memberikan kepastian hukum, meningkatkan pengawasan dan pelayanan di bidang cukai, serta untuk menyelaraskan dengan ketentuan penimbunan, pemasukan, pengeluaran, dan pengangkutan barang kena cukai, diperlukan pengaturan lebih lanjut mengenai ketentuan tata cara penimbunan, pemasukan, pengeluaran, dan pengangkutan barang kena cukai;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor PER-02/BC/2015 tentang Tata Cara Penimbunan, Pemasukan, Pengeluaran, dan Pengangkutan Barang Kena Cukai;


Mengingat :

Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor PER-02/BC/2015 tentang Tata Cara Penimbunan, Pemasukan, Pengeluaran, dan Pengangkutan Barang Kena Cukai.


MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER-02/BC/2015 TENTANG TATA CARA PENIMBUNAN, PEMASUKAN, PENGELUARAN, DAN PENGANGKUTAN BARANG KENA CUKAI.


Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor PER-02/BC/2015 tentang Tata Cara Penimbunan, Pemasukan, Pengeluaran, dan Pengangkutan Barang Kena Cukai, diubah sebagai berikut:


1. 
Diantara Pasal 7 dan Pasal 8 disisipkan 1 (satu) Pasal, yakni Pasal 7A sehingga Pasal 7A berbunyi sebagai berikut:

    (1)Pejabat Bea dan Cukai dapat tidak melakukan pengawasan langsung terhadap pengeluaran barang kena cukai atas:



a. Pengusaha Pabrik atau Pengusaha Tempat Penyimpanan yang memiliki risiko rendah;
atau



b. Pengusaha Pabrik atau Pengusaha Tempat Penyimpanan yang memiliki risiko sedang sepanjang pengeluaran barang kena cukai ke Pabrik atau Tempat Penyimpanan masih dalam wilayah pengawasan Kantor Bea dan Cukai yang sama.


(2)
Pejabat Bea dan Cukai dapat tidak melakukan pengawasan langsung terhadap pemasukan barang kena cukai atas:



a. Pengusaha Pabrik, Pengusaha Tempat Penyimpanan, Importir, Penyalur, Pengusaha Tempat Penjualan Eceran, atau Pengusaha penerima fasilitas cukai yang memiliki risiko rendah; atau



b. Pengusaha Pabrik, Pengusaha Tempat Penyimpanan, Importir, Penyalur, Pengusaha Tempat Penjualan Eceran, atau Pengusaha penerima fasilitas cukai yang memiliki risiko sedang sepanjang pemasukan barang kena cukai berasal dari Pabrik, Tempat Penyimpanan, Tempat Usaha Importir, Tempat Usaha Penyalur, Tempat Penjualan Eceran, atau Pabrik penerima fasilitas cukai dalam wilayah pengawasan Kantor Bea dan Cukai yang sama.


(3)
Terhadap pengeluaran atau pemasukan barang kena cukai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) atau ayat (2), dapat tidak dilakukan pengawasan langsung sepanjang memenuhi ketentuan:



a. memiliki Sistem Informasi Persediaan Berbasis Komputer (IT Inventory) yang dapat diakses secara real time dan Online ketika dibutuhkan serta menunjukkan keterkaitan dengan dokumen cukai;



b. telah mendayagunakan Closed Circuit Television (CCTV) yang dapat diakses dari Kantor secara realtime dan Online serta memiliki data rekaman paling sedikit selama 7 (tujuh) hari sebelumnya, yang dapat memberikan gambaran mengenai pemasukan dan pengeluaran barang;



c. telah mendayagunakan segel elektronik sehingga atas pengeluaran dan pengangkutan barang kena cukai dapat dipantau oleh Pejabat Bea dan Cukai secara realtime dan Online; atau



d. berdasarkan pertimbangan lain yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Bea dan Cukai yang mengawasi.


(4) 
Dalam hal Pejabat Bea dan Cukai tidak melakukan pengawasan langsung terhadap pengeluaran atau pemasukan barang kena cukai, pemeriksaan dan/atau pengawasan barang kena cukai dilakukan oleh pengusaha barang kena cukai yang melakukan pengeluaran atau pemasukan barang kena cukai.


2.
Diantara Pasal 14 dan Pasal 15 disisipkan 1 (satu) Pasal, yaitu Pasal 14A sehingga Pasal 14A berbunyi sebagai berikut:


Pasal 14A

      (1) 
Pengusaha Pabrik, Pengusaha Tempat Penyimpanan, atau Importir dapat melakukan pengangkutan barang kena cukai dengan menggunakan lebih dari 1 (satu) alat angkut dengan dilindungi 1 (satu) dokumen Pemberitahuan Mutasi Barang Kena Cukai (CK-5).


(2)
Pengangkutan barang kena cukai yang menggunakan lebih dari 1 (satu) alat angkut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan dalam hal:



a. pengangkutan barang kena cukai berasal dari satu tempat dan menuju ke satu tempat tujuan yang sama; dan



b. alat angkut yang digunakan berangkat dalam waktu yang bersamaan atau beriring.


(3)
Dalam hal pengangkutan barang kena cukai menggunakan lebih dari 1 (satu) alat angkut sebagaimana dimaksud pada ayat (2), berlaku ketentuan:



a. setiap alat angkut yang digunakan dilindungi dengan salinan dokumen Pemberitahuan Mutasi Barang Kena Cukai (CK-5) yang telah diberikan catatan jumlah dan jenis barang kena cukai yang diangkut serta jenis dan identitas alat angkut; dan



b. pada alat angkut yang terakhir dilindungi dengan dokumen Pemberitahuan Mutasi Barang Kena Cukai (CK-5) yang telah diberikan catatan rekapitulasi atas semua pengeluaran barang kena cukai berdasarkan salinan Pemberitahuan Mutasi Barang Kena Cukai (CK-5).


3.
Ketentuan Pasal 21 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:


Pasal 21

   (1) 
Tata cara pemasukan, pengeluaran, dan pengangkutan barang kena cukai serta penyampaian dan peyelesaian Pemberitahuan Mutasi Barang Kena Cukai (CK-5) yang penyampaiannya dalam bentuk data elektronik ditetapkan dalam Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor PER-02/BC/2015 tentang Tata Cara Penimbunan, Pemasukan, Pengeluaran, dan Pengangkutan Barang Kena Cukai.


(2)
Tata cara pemasukan, pengeluaran, dan pengangkutan barang kena cukai serta penyampaian dan peyelesaian Pemberitahuan Mutasi Barang Kena Cukai (CK-5) yang penyampaiannya dalam bentuk tulisan diatas formulir ditetapkan dalam Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor PER-02/BC/2015 tentang Tata Cara Penimbunan, Pemasukan, Pengeluaran, dan Pengangkutan Barang Kena Cukai.


(3)
Tata cara penyampaian dan penyelesaian dokumen Pelindung Pengangkutan Etil Alkohol/Minuman Mengandung Etil Alkohol yang Sudah Dilunasi Cukainya Di Peredaran Bebas (CK-6) yang penyampaiannya dalam bentuk data elektronik ditetapkan dalam Lampiran IV Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor PER-02/BC/2015 tentang Tata Cara Penimbunan, Pemasukan, Pengeluaran, dan Pengangkutan Barang Kena Cukai.


(4)
Tata cara penyampaian dan penyelesaian dokumen Pelindung Pengangkutan Etil Alkohol/Minuman Mengandung Etil Alkohol yang Sudah Dilunasi Cukainya Di Peredaran Bebas (CK-6) yang penyampaiannya dalam bentuk data tulisan diatas formulir ditetapkan dalam Lampiran V Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor PER-02/BC/2015 tentang Tata Cara Penimbunan, Pemasukan, Pengeluaran, dan Pengangkutan Barang Kena Cukai.


(5)
Tata cara pengisian Pemberitahuan Mutasi Barang Kena Cukai (CK-5) ditetapkan dalam Lampiran VI Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor PER-02/BC/2015 tentang Tata Cara Penimbunan, Pemasukan, Pengeluaran, dan Pengangkutan Barang Kena Cukai.


(6)
Tata cara pengisian Pemberitahuan Pengangkutan Etil Alkohol/Minuman Mengandung Etil Alkohol yang Sudah Dilunasi Cukainya Di Peredaran Bebas (CK-6) ditetapkan dalam Lampiran VII Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor PER-02/BC/2015 tentang Tata Cara Penimbunan, Pemasukan, Pengeluaran, dan Pengangkutan Barang Kena Cukai.

4.  
Mengubah Lampiran II, Lampiran III, Lampiran IV, Lampiran V, Lampiran VI dan Lampiran VII sehingga menjadi sebagaimana tercantum dalam Lampiran I, Lampiran II, Lampiran III, Lampiran IV, Lampiran V dan Lampiran VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.


Pasal II


Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku setelah 60 (enam puluh) hari terhitung sejak tanggal ditetapkan.



Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 2 Juli 2018
DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

-ttd-

HERU PAMBUDI


Global Recognition
Global Recognition | Word Tax     Global Recognition | Word TP
Contact Us

Jakarta
MUC Building
Jl. TB Simatupang 15
Jakarta Selatan 12530

+6221-788-37-111 (Hunting)

+6221-788-37-666 (Fax)

Surabaya
Graha Pena 15th floor
Jl. Ahmad Yani 88
Surabaya 60231

 

Subscribe

For more updates and information, drop us an email or phone number.



© 2020. PT Multi Utama Consultindo. All Rights Reserved.